Senin 02 May 2016 14:17 WIB

Menlu Serahkan 10 WNI yang Disandera kepada Pihak Keluarga

Sepuluh orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah dibebaskan kelompok teroris Abu Sayyaf tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Ahad (1/5) malam.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sepuluh orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah dibebaskan kelompok teroris Abu Sayyaf tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Ahad (1/5) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mewakili pemerintah Indonesia telah menyerahkan 10 ABK WNI yang menjadi sandera Abu Sayyaf di Filipina Selatan kepada pihak keluarga di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Senin (2/5).

"Sekali lagi kita patut bersyukur bahwa sepuluh ABK WNI kita sudah dibebaskan pada 1 Mei 2016, dan upaya pembebasan sepenuhnya dipimpin pemerintah RI, pihak-pihak lainnya, dan pemerintah Filipina," kata Menlu Retno.

Sepuluh ABK WNI atas nama Peter Thompson Barahama (nakhkoda), Julian Phillips (mualim 1), Alvian Elvis Srepi (mualim 2), Mahmud (kepala kamar mesin), Suryansah (masinis 2), Suryanto (masinis 3), Wawan Saputra (juru mudi), Bayu Oktawianto (juru mudi), Rinaldi (juru mudi), dan Wendi Rahardian (koki) diserahkan oleh Menlu Retno kepada perwakilan keluarga, Yola Srepi, istri dari Alvian Elvis Srepi.

Acara serah terima ABK WNI kepada keluarga tersebut juga disaksikan pihak perusahaan pemilik kapal PT Patra Maritime Line yang diwakili Lodi Irwanto Eliyas (komisaris) dan Bambang Bayu (direktur operasi) yang juga menjadi saksi dalam berita acara serah-terima.

Kesepuluh WNI yang merypakan ABK Kapal Tunda Brahma 12 dan Kapal Tongkang Anand 12 milik PT Patra Maritime Line tersebut telah dibebaskan kelompok militan Abu Sayyaf pada Minggu (1/5) setelah disandera selama satu bulan satu minggu sejak kontak pertama diketahu pada 26 Maret 2016.

Setelah dibebaskan, kesepuluh WNI diterbangkan ke Jakarta dan tiba di Lapangan Udara TNI AU Halim Perdanakusumah pada Minggu pukul 22.30 WIB. Pada Senin pagi, kesepuluh WNI menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Subroto dan tim dokter melaporkan semua dalam keadaan baik.

Dalam kesempatan tersebut, Menlu Retno juga menegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan terus berupaya untuk membebaskan empat ABK WNI lainnya yang hingga kini masih ditahan oleh kelompok Abu Sayyaf. "Lokasi para sandera terpantau dari waktu ke waktu," kata Menlu Retno.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement