REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seni bela diri pencak silat yang berasal dari Indonesia semakin diminati warga Azerbaijan dan saat ini di negara yang berada di wilayah Asia Tengah telah terdapat sebanyak 38 perguruan pencak silat.
"Salah satu alasan berkembangnya olahraga ini di Azerbaijan adalah karena pencak silat berasal dari Indonesia negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, sementara Azerbaijan juga mayoritas penduduknya beragama Islam," kata Fungsi Pensosbud KBRI Baku, Anggraeni Widiastuti kepada Antara di London, Senin (2/5).
Dikatakannya, guna menunjukkan keberadaan pencak silat di Azerbaijan, setiap tahun diselenggarakan kejuaraan pencak silat se-Azerbaijan dan tahun ini memasuki tahun ke-10. Kegiatan itu digelar di Sarhadchi Olympic Sports Center, Baku, Azerbaijan, pada tanggal 30 April hingga 1 Mei lalu.
Kegiatan diselenggarakan Federasi Pencak Silat Azerbaijan dengan didukung berbagai pihak termasuk KBRI di Baku. Selain pencak silat, juga dipertandingkan One Silat yang mendatangkan atlet dari Uzbekistan.
Sekitar 420 peserta dari 38 perguruan ikut ambil bagian dalam kejuaraan ini. Mereka sangat lihai dan luwes menggunakan jurus-jurus silat dan berusaha menjatuhkan lawan.
"Saya bangga masyarakat Azerbaijan tertarik dengan pencak silat. Saya berharap pencak silat dapat menjadi bagian dalam mempererat hubungan antara kedua negara," ujar Dubes RI untuk Azerbaijan, Husnan Bey Fananie.
Di bawah naungan Federasi Pencak Silat Azerbaijan, perguruan pencak silat di Azerbaijan didirikan tahun 2005 dengan murid sekitar 5.000 orang. Hingga saat ini, jumlah murid mencapai sekitar 10 ribu orang.
Pencak Silat Azerbaijan mengukir banyak prestasi. Diantaranya, peringkat dua pada London Open Championship tahun 2006, peringkat dua di Malaysia World Championship tahun 2007, dan meraih satu medali emas pada European Championship di Zurich tahun 2008, serta enam emas, dua perak, dan satu perunggu di France European Championship tahun 2013.