REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) mengoptimalkan tenaga kerja lokal di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sebelum tenaga kerja asing. Menurut Sekda Jabar, Iwa Karniwa, dalam rapat yang digelar pihaknya bersama PT KCIC kebutuhan detil tenaga kerja di proyek ini belum dibahas secara khusus.
Saat ini, Pemprov Jabar masih berkutat pada persoalan percepatan penuntasan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW). “Tapi kami sarankan proyek ini memberi tempat pada tenaga kerja Indonesia atau lokal,” ujar Iwa kepada wartawan di Gedung Sate, Selasa (3/5).
Menurut Iwa, tempat bagi tenaga kerja asing di proyek ini tidak akan nihil sama sekali. Sebab, ada posisi yang menuntut keahlian tertentu yang tidak dikuasai tenaga kerja lokal. Namun proyek ini 60 persen berada di Jabar maka optimalisasi tenaga kerja lokal perlu dilakukan KCIC.
“Agar, proyek ini memberikan efek pada bangkitan ekonomi lokal,” katanya.
Pemprov Jabar, kata dia, sudah menugaskan pada Disnakertrans Jabar untuk berkoordinasi dengan kabupaten/kota terkait kesiapan pasokan tenaga kerja di 8 daerah tersebut. Kesiapan tenaga kerja nantinya akan berbarengan dengan kesiapan tata ruang melaksanakan proyek yang diperkirakan menelan investasi triliunan rupiah ini.