REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta masih menunggu kepastian hasil autopsi jenazah Feby Kurnia, mahasiswi Universitas Gadjah Mada yang ditemukan meninggal di Kamar Mandi Gedung S-2 dan S-3 Lantai 5 kampus negeri itu pada Senin (2/5).
"Kami tidak mau berspekulasi (penyebab kematian Feby). Kami masih menunggu hasilnya," kata Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Brigjen Pol Prasta Wahyu Hidayat di Markas Polda DIY, Selasa (3/5).
Prasta mengatakan penyebab kematian mahasiwi yang terdaftar di Jurusan Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM itu baru dapat diungkap setelah menerima hasil autopsi resmi oleh Tim dokter forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Sardjito, Yogyakarta.
"Kami masih belum menerima hasil autopsi, semoga dalam waktu dekat kami bisa menerima hasilnya. Nanti setelah mendapatkan hasil baru bisa kami paparkah penyebab kematian mahasiswi UGM itu," katanya.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda DIY Kombes Pol Hudit Wahyudi mengatakan setelah hasil autopsi disampaikan secara lengkap oleh tim dokter forensik pihaknya akan langsung melakukan proses penyidikan. "Setelah hasil autopsi nanti kami sampaikan, akan dilanjutkan dengan proses penyidikan," kata dia.
Sebelumnya Hudit menduga kematian mahasiswi asal Batam itu kemungkinan besar karena dibunuh. Dugaan itu berdasarkan pengamatan sementara tim kepolisian yang menemukan seperti bekas jeratan di leher Feby.
"Besar dugaan kami yang bersangkutan meninggal karena dibunuh," kata dia seusai melakukan proses identifikasi tempat kejadian perkara, Senin malam.