REPUBLIKA.CO.ID,PONTIANAK -- Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Odang (OSO) memuji keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak sebagai sarana kesehatan yang dibutuhkan masyarakat, dan termasuk karya yang bagus.
"Saya menilai, RSUD SSMA Kota Pontianak sebagai suatu karya yang bagus dari seorang wali kota yang menggagas dibangunnya infrastruktur kesehatan yang lebih baik dari rumah sakit yang ada di tingkat provinsi itu," kata Oesman Sapta Odang saat meninjau RSUD SSMA di Pontianak, Rabu.
Ia berharap, dengan adanya RSUD tersebut, masyarakat tidak perlu berobat ke negara tetangga seperti ke Kuching, Sarawak dan "check up" juga tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri.
"Rumah sakit ini harus jadi ikon. Perlengkapan maupun peralatan kesehatan harus ditingkatkan sehingga tidak perlu berobat sampai ke luar negeri lagi," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya, Rusman Ali mengapresiasi RSUD SSMA Kota Pontianak sebagai rumah sakit tanpa kelas yang ada di Kalbar. Sebagai rumah sakit tanpa kelas, dirinya menilai rumah sakit ini tidak membeda-bedakan antara masyarakat miskin maupun yang mampu.
Ia juga menilai rumah sakit Kota Pontianak itu, kebersihannya cukup terjaga. "Kami salut, mudah-mudahan ini bisa saya contoh dan bisa berlanjut dan terus dipertahankan," katanya.
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji mengatakan, dengan model pelayanan tanpa kelas itu, rumah sakit yang diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI, Nafsiah Mboi, 24 Oktober 2012 itu, sehingga masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2016 se-Indonesia.
"Satu-satunya rumah sakit di seluruh Indonesia yang masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2016 se-Indonesia adalah RSUD Kota Pontianak, sebab rumah sakit ini melayani tanpa kelas atau tanpa diskriminasi. Semua orang diperlakukan sama dengan fasilitas yang sama," katanya.
Sebagaimana diketahui, RSUD SSMA Kota Pontianak berhasil masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2016 se-Indonesia. Dengan inovasi unggulan, pelayanan antidiskriminasi, sehingga mendapat penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) RI, 31 Maret 2016.
Sutarmidji menambahkan, RSUD SSMA masih membutuhkan alat-alat kesehatan untuk mendukung pelayanan kesehatan. Untuk memenuhi kebutuhan alkes, Pemkot Pontianak masih membutuhkan dana yang cukup besar, seperti untuk sebuah alkes Computed Tomography (CT) scan dengan 260 slices, yang harganya bisa mencapai Rp30 miliar.
Direktur RSUD SSMA Kota Pontianak, Yuliastuti Saripawan menambahkan, untuk alkes yang dibutuhkan saat ini adalah CT scan serta beberapa alat pendukung lainnya.