Ahad 08 May 2016 18:55 WIB

Kampanye Hitam Caketum Golkar Dinilai tak Efektif

Rep: Agus Raharjo/ Red: Indira Rezkisari
Bakal Calon Ketua Umum Partai Golkar Syahrul Yasin Limpo saat akan berbicara kepada media di Jakarta, Ahad (8/5). (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Bakal Calon Ketua Umum Partai Golkar Syahrul Yasin Limpo saat akan berbicara kepada media di Jakarta, Ahad (8/5). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sejak panitia menetapkan delapan nama bakal calon ketua umum Partai Golkar di Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Diprediksi, kampanye hitam sangat mungkin muncul sebelum munaslub digelar pertengah Mei nanti. Namun, baik kampanye hitam maupun kampanye negatif dinilai tidak akan efektif.

Tokoh Muda Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengatakan, seluruh peserta munaslub sudah mengetahui rekam jejak dari delapan calon yang maju sebagai caketum. Jadi, dalam pemilihan ketua umum nanti, mereka sudah memiliki pertimbangan masing-masing. Terlebih, waktu setelah penetapan calon sampai pelaksanaan munaslub menyisakan waktu sekitar seminggu, jadi, memunculkan kampanye hitam atau kampanye negatif tidak akan efektif.

“Saya kira nanti kampanye hitam itu dengan waktu seminggu tidak terlalu efektif,” ujar Doli pada Republika.co.id, Ahad (8/5).

Namun, kata Doli, seluruh kader Golkar berharap tidak ada perang kampanye hitam sebelum pemilihan ketua umum Golkar nanti. Menurutnya, sebaiknya seluruh kandidat fokus dengan apa yang akan mereka lakukan setelah menjadi orang nomor satu di partai beringin. Kalaupun ada kampanye hitam dan negatif dari caketum lain pada caketum lainnya, hal itu sangat disayangkan.

Tapi kalau kampanye negatif datangnya murni dari masyarakat tanpa dimotori oleh salah satu caketum sah-sah saja dilakukan. Justru dengan melihat pendapat dari masyarakat terhadap caketum yang akan berlaga membuat Partai Golkar lebih obyektif dan mendekatkan cita-cita Golkar untuk berkarya pada rakyat.

“Apalagi ketua umum kedepan bukan hanya harus baik untuk Golkar, tapi juga untuk publik,” tegas dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement