Senin 09 May 2016 10:38 WIB

Menteri Puan Minta Siswa Kerjakan UN dengan Jujur

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Bayu Hermawan
 Sejumlah siswa melakukan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMP Negeri 30, Jakarta Utara, Senin (9/5). (Republika/Raisan Al Farisi)
Sejumlah siswa melakukan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMP Negeri 30, Jakarta Utara, Senin (9/5). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Siswa tingkat SMP dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) melaksanakan ujian nasional (UN) mulai hari Senin (9/5) hingga Kamis (12/5) mendatang. UN menyasar ke 4.052.068 siswa yang berasal dari 52.630 sekolah di seluruh Indonesia.

Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan, para siswa harus percaya diri dan melakukan persiapan sebaik-baiknya dalam menghadapi .

"Jangan terpengaruh dan percaya dengan iming-iming bocoran soal dan jawaban," katanya, Senin, (9/5).

Prestasi adalah hasil dari kerja keras. Oleh karena itu jujurlah pada diri sendiri karena prestasi yang diraih adalah penghargaan atas upaya diri sendiri.

UN merupakan amanah Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu secara nasional dengan mengacu pada standar kompetensi kelulusan (SKL).

Puan juga mengharapkan agar UN dapat dipergunakan untuk mengukur integritas semua pihak, baik siswa, guru, maupun sekolah itu sendiri.

"Hasil UN yang tinggi harus diperoleh dengan cara jujur, tidak mengorbankan integritas melalui contek mencontek," ujarnya.

Siswa, kata Puan, harus bangga dengan hasil kerja keras sendiri dan mengharapkan agar para orang tua membimbing putra-putrinya menjaga integritas dan utamakan kejujuran.

Pemerintah akan terus berupaya memberikan pelayanan pendidikan sebaik-baiknya serta meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia untuk menyiapkan generasi penerus bangsa dalam menghadapi globalisasi.

"Kami mendorong Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Agama agar pelaksanaan Ujian Nasional 2016 lebih baik dari tahun sebelumnya," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement