REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan membantah kabar yang mengatakan Presiden Joko Widodo atau pemerintah memberikan dukungan kepada salah satu calon ketua umum Partai Golkar. Luhut mengatakan, dukungan yang diberikan pemerintah adalah untuk penyelenggaraan munas luar biasa di Bali, bukan untuk calon ketua umum.
Sebelumnya, melalui pesan berantai Whatsapp beredar kabar Luhut mengumpulkan sejumlah DPD I dan Presiden Joko Widodo memberikan dukungan kepada Setya Novanto. "Sikap pemerintah, jelas kita dukung penyelenggaraan munaslub di bali tanggal 15," kata Luhut, di kantornya, sebelum mengikuti rapat terbatas di istana, Senin (9/5).
Terkait dengan kabar ia memberikan dukungan kepada caketum Golkar Setya Novanto, Luhut mengatakan, kalaupun mendukung, dukungan yang akan dia berikan bukan atas nama pemerintah, melainkan sebagai kader Golkar. "Kalau saya dukung dia, kan sebagai anggota Golkar itu hak prerogatif saya. Itu kalau (mendukung)," ujar Luhut.
Luhut juga membantah kabar yang mengatakan ia mengumpulkan beberapa orang anggota DPD tingkat I untuk menggalang suara mendukung salah satu nama caketum tertentu. Ia mengatakan, anggota DPD itu sendiri yang bertandang ke kediamannya.
"Gini, saya tidak pernah ngumpulin DPD. Jangan keliru, ya. Ada beberapa DPD yang datang ke saya menanyakan bagaimana sikap pemerintah. Ya, sikap pemerintah jelas kita dukung penyelenggaraan munaslub di Bali tanggal 15," ujar Luhut.
Ia pun memastikan, hingga kini ia sendiri belum menyimpan nama dan menentukan akan mendukung siapa dalam Munaslub Golkar pekan depan. Namun, ia memastikan dirinya akan datang sebagai kader Golkar. Luhut juga akan mendampingi presiden dalam munaslub.