REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Calon Ketua Umum Golkar Aziz Syamsuddin tidak menyangkal sumbangan dari kader untuk pelaksanaan Munaslub Golkar ditanggapi miring oleh masyarakat. Hal ini disampaikan dalam Kampanye Calon Ketum Partai Golkar Zona I Sumatera hari kedua di Medan, Senin (9/5).
Aziz mengatakan, sumbangan tersebut kerap kali dianggap sebagai bentuk dari politik uang. Meski begitu, ia memastikan hal tersebut tidak akan menjadi dasar bagi para kader dalam menentukan pilihannya.
"Jika pemilihan tersebut didasarkan pada besaran uang yang dimiliki oleh masing-masing maka kita melanggar sistem demokrasi yang kita junjung selama ini," kata Aziz.
Menurut Aziz, politik uang di Munaslub Golkar tidak boleh mengalahkan proses demokrasi yang selama ini diusung oleh partai berlambang pohon beringin itu. Selama ini, lanjutnya, Golkar selalu mengedepankan demokrasi dalam menentukan struktur organisasi partai.
"Uang memang perlu, tapi jangan sampai dijadikan dasar untuk memilih di Munaslub," ujarnya.
Acara Kampanye Caketum Partai Golkar Zona I Sumatra digelar di Kota Medan, Sumatera Utara sejak tanggal 8 hingga 9 Mei 2016. Kampanye ini dihadiri seluruh kandidat Calon Ketua Umum Golkar, yakni Ade Komaruddin, Setya Novanto, Airlangsa Hartarto, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, M Aziz Syamsuddin, Syahrul Yasin Limpo, dan Indra Bambang Utoyo.
Kampanye telah dilakukan oleh dua Caketum, yakni Mahyudin dan Setya Novanto, Ahad (8/5) kemarin. Sisanya, akan melakukan kampanye hari ini. Masing-masing menyampaikan visi misi dan juga melakukan sesi tanya jawab dengan para kader yang hadir.