REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Surabaya Tri Trismaharini mengaku tak tahu-menahu dengan kemunculan posko dukungan 'Karisma for DKI 1' agar dirinya maju dalam bursa pencalonan gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Risma menegaskan, ia tetap ingin melayani rakyat Surabaya.
"Saya tidak pernah bepikir untuk itu. Karena terus terang Surabaya itu penduduknya seperempatnya DKI, luas wilayahnya itu separuhnya DKI. Jadi kalau dibandingkan DKI, saya itu kayak tiga wali kota, kan lebih berat," ucapnya usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (9/5).
Risma sendiri telah menyampaikan keputusannya itu pada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sejak jauh hari. Risma tak mau mencalonkan diri sebagai gubernur DKI karena telah berjanji pada rakyat Surabaya untuk menyelesaikan masa jabatannya sampai habis.
Lalu, apa respons Mega saat itu? "Ibu (Mega) diam saja," jawab Risma.
Dia menambahkan, Mega telah berkunjung ke Surabaya dan sempat bertemu dengannya pekan lalu. Namun demikian, Risma menyebut bahwa pertemuannya dengan ketua partainya itu tak menyinggung soal pencalonan DKI 1.
"Kemarin itu saya cuma menunjukkan apa yang sudah kita kerjakan. Tidak ada ngomong sama sekali soal DKI," tutur dia.