Rabu 11 May 2016 19:12 WIB

Ketua Komisi I Apresiasi Pembebasan 4 WNI yang Disandera Abu Sayyaf

Mahfudz Siddik
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Mahfudz Siddik

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia yang membebaskan empat warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan.

"Keberhasilan pemerintah mengupayakan pembebasan empat WNI harus diapresiasi," katanya, Rabu (11/5).

Mahfudz mengatakan bahwa pascapembebasan 10 WNI beberapa waktu lalu, pemerintah memperbaiki koordinasi dalam upaya pembebasan empat WNI yang ditangani Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan.

Ia menghargai langkah pemerintah di bawah Menkopolhukam yang telah membuktikan bahwa Indonesia bertanggung jawab penuh atas keselamatan WNI di luar negeri.

"Upaya diplomasi total terhadap 10 WNI berpengaruh pada pembebasan empat WNI ini," ujarnya.

Politikus PKS itu menilai pembebasan empat WNI itu merupakan keberhasilan pemerintah Indonesia dengan melibatkan semua pihak, termasuk pemerintah Filipina.

Ia mengatakan bahwa Komisi I DPR terus menjalin komunikasi secara informal selama pembebasan tersebut sehingga mendapatkan informasi yang cepat.

"Ini melibatkan semua pihak, Kemlu sebagai ujung tombak, TNI dengan BAIS dan pihak KBRI di Manila serta pemerintah Filipina," katanya lagi.

Selain itu, ia meminta kedepannya patroli bersama tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Filipina harus diintensifkan agar tidak terjadi penyanderaan kembali.

Menurutnya, kesepakatan tiga negara yang diambil beberapa waktu lalu bisa mengurangi potensi perampokan dan penyanderaan di wilayah laut ketiga negara.

"Selain itu, dukungan terhadap TNI Angkatan Laut dan Angkatan Udara harus diperkuat pemerintah Indonesia," ujarnya.

Ia juga menyarankan Indonesia membantu Filipina dalam konsolidasi keamanan di wilayah Filipina Delatan apabila diperlukan.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo mengatakan bahwa empat WNI yang disandera di Filipina berhasil dibebaskan.

"Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah Swt, akhirnya empat WNI yang disandera oleh kelompok bersenjata sudah dapat dibebaskan," kata Joko Widodo dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/5).

Jokowi mengatakan bahwa keempat WNI tersebut dalam keadaan baik dan pembebasan sandera itu berhasil melalui kerja sama yang baik antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Filipina.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement