Rabu 11 May 2016 21:54 WIB

Pesta West Ham Dinodai Serangan Terhadap Bus Manchester United

Wayne Rooney
Foto: EPA/MORELL
Wayne Rooney

REPUBLIKA.CO.ID,  WEST HAM  -- Pesta perpisahan West Ham United dengan Boleyn Ground berubah menjadi pahit sebelum pertandingan dimulai pada Rabu (!1/5) dinihari WIB. Ketika bus tim Manchester United diserang dengan lemparan-lemparan botol oleh para penggemar tuan rumah, yang membuat dimulainya pertandingan itu harus ditunda selama 45 menit.

Penggemar dalam jumlah besar, banyak yang tidak memiliki tiket, berkumpul di luar stadion untuk pertandingan Liga Inggris ini, pertandingan kandang terakhir West Ham sebelum pindah ke Stadion Olympic yang berkapasitas 60.000 penonton setelah 112 tahun bermarkas di Upton Park.

Bus tim Manchester United kesulitan masuk di samping stadion di Green Street, di mana para penggemar West Ham mulai melempari kaca-kaca bus itu dengan botol beling, sedangkan tabung asap juga dinyalakan, untuk menambah kacaunya suasana.

Bus tim tamu mengalami kerusakan minor, di mana setidaknya satu jendela hancur. Polisi kemudian membantu mengawal skuad Manchester United memasuki lapangan stadion kurang dari satu jam sebelum pertandingan yang dijadwalkan dimulai pada pukul 18.45 itu, yang harus ditunda selama 45 menit.

"Itu tidak bagus, busnya hancur," kata kapten Wayne Rooney. Pelatih Manchester United Louis van Gaal, yang timnya kalah 2-3, terlihat terguncang dengan insiden itu ketika ia berjalan menuju ruang ganti.

"Cara mereka menerima kami tentu saja bukan cara yang pantas," kata pelatih asal Belanda itu. "Hal itu mempengaruhi para pemain dan itu sangat disayangkan."

Hanya ada sedikit rasa simpati untuk kubu Manchester United dari pemilik West Ham David Sullivan. "Menurut saya polisi dan ofisial telah begitu baik, saya akan membuat pertandingan tetap dimulai pada pukul 07.45 (18.45 GMT) jika itu tergantung kepada saya. Manchester United tahu jadwalnya, mereka semestinya berada di sini pukul 04.00," ucapnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement