Kamis 12 May 2016 13:27 WIB

JK: Tidak Semua Pertemuan Caketum Itu Salah

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Jusuf Kalla
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Etik Munaslub Partai Golkar tengah menangani pertemuan antara tim sukses dengan pemilik suara yang merupakan pengurus daerah. Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga tokoh senior Partai Golkar, menilai salah pertemuan antara tim sukses dengan pemilik suara apabila terkait dengan politik uang.

Kendati demikian, menurut dia, tidak semua pertemuan antara tim sukses maupun caketum dengan pemilik suara salah dilakukan.

"Saya tidak tahu batasannya itu etik itu. Ya tergantung pertemuannya. Kalau maksud pertemuannya menjurus ke politik uang tentu salah," jelas JK di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (12/5).

Sebelumnya, Komite Etik Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar diminta untuk bersikap netral sehingga harus menindak tim sukses yang diduga bertemu dengan para pemilik suara. Menurut anggota tim sukses calon ketua umum Partai Golkar Ade Komarudin, larangan untuk bertemu pemilik suara juga berlaku bagi tim sukses.

Dia pun meminta komite etik mengusut pertemuan tim sukses salah satu bakal calon ketua umum dengan pengurus Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I di ajang golf di Sentul dan pertemuan di Hotel Ritz Carlton beberapa waktu lalu. Bambang mempertanyakan sikap Komite Etik yang tidak melihat aturan sehingga pertemuan timses itu dianggap bukan pelanggaran.

"Pertemuan di Ritz Charlton dan turnamen golf yang dihadiri oleh Tim Sukses caketum jelas-jelas melanggar aturan etik. Bagaimana seorang Fadel Muhammad dan Lawrence Siburian sebagai pimpinan komite etik tidak tahu aturan terkait larangan itu," ujarnya.

Ketua Komisi III DPR itu mempertanyakan sikap komite etik yang reaktif menanggapi pertemuan Ade Komarudin dengan pimpinan DPD I Kalimantan Barat di Hotel Grand Melia, Jakarta. Padahal menurut dia, pertemuan itu tidak direncanakan namun tetap dianggap melanggar aturan etik sehingga dirinya mempertanyakan sikap Komite Etik Munaslub.

"Pertemuan yang tidak sengaja di Hotel Grand Melia dianggap melanggar aturan, sedangkan pertemuan yang sudah direncanakan seperti pertemuan di Ritz Charlton dan Turnamen Golf dianggap tidak melanggar. Ada apa dengan komite etik," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement