REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti senior dari Center for Stratgic and International Studies (CSIS) J Kristiadi memperkirakan kompetisi delapan calon menuju kursi ketua umum Partai Golkar akan memunculkan kuda hidam.
"Saya kira, dari kompetisi yang sangat ketat ini, akan muncul figur kuda hitam yang sebelumnya kurang diperhitungkan," kata J Kristiadi, Jumat (13/5).
Ada delapan kader yang maju sebagai calon ketua umum meliputi, Setya Novanto, Ade Komarudin, Airlangga Hartarto, Aziz Syamsuddin, Indra Bambang Utoyo, Syahrul Yasin Limpo, Setya Novanto, Mahyudin, dan Priyo Budi Santoso.
Menurut Kristiadi, publik memperkirakan persaingan ketat akan terjadi di antara dua calon kuat yakni Setya Novanto dan Ade Komarudin. Kedua calon tersebut, kata dia, sangat populer. Tetapi keduanya saling membidik kelemahan satu sama lain, sehingga memungkinkan terjadi pergesekan.
Ia menambahkan, dalam kompetisi seperti ini sangat memungkinkan munculnya figur alternatif atau kuda hitam yang sebelumnya kurang diperhitungkan.
"Saya melihat, di antara calon-calon lainya yang mungkin muncul sebagai kuda hitam adalah Airlangga Hartarto," katanya.
Pertimbangannya, kata dia, rekam jejaknya bersih dan dapat diterima di semua pihak, dan bahkan di eksternal Partai Golkar. Menurut Kristiadi, putra dari mantan menteri perindustrianh di era brde baru, Hartarto, rekam jejaknya bersih dan tidak pernah memiliki persoalan hukum.