Kamis 19 May 2016 07:48 WIB

Ada di Nomor 29 Kota Islami, DPRD Padang Kritik Maarif Institute

Diskusi hasil penerlitian mengenai Indeks Kota Islami Indonesia, di Jakarta, Selasa (17/5).  (Republika/ Darmawan)
Foto: Republika/ Darmawan
Diskusi hasil penerlitian mengenai Indeks Kota Islami Indonesia, di Jakarta, Selasa (17/5). (Republika/ Darmawan)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- DPRD Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), mempertanyakan indikator penilaian kota Islami terkait Indeks Kota Islami (IKI) oleh Maarif Institute yang menempatkan daerah itu pada urutan 28 dari 29 kota.

"Penilaian itu menyatakan Padang tidak Islami. Apa indikatornya dan apa dasar lembaga itu menempatkan Padang diurutan terakhir," kata Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Wahyu Iramana Putra di Padang, Rabu (18/5). Ia menegaskan penilaian Padang bukan kota Islami itu salah. Menurut dia, masyarakat setempat bisa saja menuntut lembaga itu karena sudah mencemarkan nama kota tersebut.

Dia menjelaskan, lembaga riset itu sudah melakukan penghinaan pada Kota Padang yang memiliki visi mewujudkan daerah itu sebagai kota pendidikan, perdagangan dan pariwisata yang sejahtera, religius dan berbudaya.

"Lembaga itu bisa saja tidak mengetahui program Pemerintah kota (Pemkot) Padang yang hampir semuanya mencerminkan keislaman," tambahnya. (Baca: Keberislaman Kota Harusnya Dilihat dari Legislasi dan Kepeminpinan).

Banyak program pemerintah setempat yang menunjukan Padang sebagai kota religius atau mencerminkan Islami seperti adanya kegiatan pejuang subuh, hafal Alquran, wirid mingguan dan sebagainya. "Hal itu tentu sudah mencerminkan sebagai kota Islami," tegasnya.

Ia menyampaikan untuk mendapatkan hasil instan tentu tidak mudah. Namun setidaknya program-program tersebut menjadi upaya jangka panjang pemkot dalam mewujudkan visi Kota Padang. Program-program itu bahkan telah mampu membuat banyak anak muda di darah itu hafal Alquran dan Asmaul Husna sehingga hasil penelitian itu dipertanyakan kevalidannya.

Sementara Wakil Ketua DPRD lainnya, Muhidi mengaku belum bisa berkomentar banyak terkait hal itu. Menurut dia, untuk mengetahui kevalidan data itu perlu adanya metodelogi tertentu serta ada sampel yang digunakan."Tidak bisa asal memberi komentar sebelum tahu metode dan sampel serta indikator yang mereka gunakan," katanya.

Sebelumnya Maarif Institue melakukan penelitian untuk menilai IKI pada 29 kota se-Indonesia. Hasilnya ialah Kota Padang berada pada urutan dua terbawah atau 28 dan Kota Padang Panjang berada pada nomor 26.

Menurut lembaga itu, kota yang paling Islami menurut hasil penelitian itu adalah Denpasar, Bandung dan Yogyakarta. Indeks Islami itu diukur dari implementasi ajaran Alquran dan Hadist terkait gambaran agama Islam tentang kota yang sejahtera, aman dan bahagia. (Baca: Denpasar Jadi Kota Paling Islami di Indonesia).

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement