Kamis 19 May 2016 12:12 WIB

Mahasiswa UI yang Tewas di Kantin Bukan karena Keracunan

Red: Ilham
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, PATI -- Bhayangkara Tegar Pradana (24 tahun) seorang mahasiswa Magister Teknik Kimia Universitas Indonesia (UI) asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dipastikan meninggal bukan karena keracunan makanan atau minuman.

Menurut juru bicara keluarganya, Agus Suyanto, Tegar meninggal karena sakit. "Sebelum kejadian, almarhum memang sempat mengeluhkan sakit kepala, sehingga sering mengonsumsi obat untuk meringankan sakit kepalanya itu," ujar Agus yang merupakan kakak angkat korban di Pati, Kamis (19/5).

Hal itu, kata dia, diperkuat dengan hasil pengecekan di kos Tegar memang ditemukan sejumlah jenis obat-obatan, salah satunya obat sakit kepala.

Menurut Agus, Tegar sempat minum obat sakit kepala sebelah sebelum kejadian. Padahal, saat itu dia belum makan pagi, sehingga kondisi badannya cukup lemah.

Ketika sedang berada di kantin bersama temannya yang bernama Lintang pada Rabu (18/5) sekitar pukul 11.30 WIB, Tegar tiba-tiba tertunduk di meja dengan keluhan sakit kepala. Kemudian korban terjatuh ke arah belakang hingga kepalanya terbentur benda keras.

Beberapa warga yang berada di kantin UI, sempat memberikan pertolongan setelah mendengar teriakan Lintang, namun nyawanya tidak tertolong ketika dilarikan ke klinik UI. Hasil visum dokter dari Rumah Sakit Polri Kramatjati ditemukan luka bagian belakang dengan lebar sekitar tiga sentimeter yang mengeluarkan darah. Luka benturan tersebut membuat pembuluh darah ada yang pecah.

"Keluarga memastikan, penyebab meninggalnya almarhum karena sakit kepala, kemudian terbentur," ujarnya.

Agus juga mengatakan, keluarga tidak menginginkan diautopsi dan hanya mengizinkan dilakukan visum. Sampel darah dan urine Tegar sudah diperiksa dan tidak ada indikasi keracunan. Dengan demikian, kata dia, dugaan keracunan makanan atau minuman tidak benar karena tidak terbukti.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement