Selasa 07 Apr 2015 01:44 WIB

Polisi Sulit Gali Keterangan tentang Kematian Mahasiswa UI

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Indira Rezkisari
Kampus Universitas Indonesia (UI)
Foto: id.wikipedia.org
Kampus Universitas Indonesia (UI)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK - Kapolsek Beji, Depok, Kompol Gusti Ayu Supiati mengungkapkan saat ini pihaknya sudah melakukan penyidikan terutama soal sidik jari yang menempel di barang pribadi milik mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori (19) yang mayatnya ditemukan mengambang di Danau Cempaka, Balairung UI, Depok, Kamis (26/3) pagi lalu.

''Ditemukan secarik kertas berbahasa Inggris yang tertempel di dinding di kamar kosannya. Nah, kami akan menyidik sidik jari yang ada di surat tersebut, apa sidik jari korban atau bukan. Jadi tunggulah hasilnya,'' ujar Gusti Ayu, Senin (6/4).

Menurut Gusti Ayu, pihaknya juga akan memeriksa sidik jari yang ada di buku dan laptop. Penyelidikan masih berjalan, apa benar bunuh diri atau ada bukan, tegasnya.

Akseyna adalah mahasiswa S1 semester empat Fakultas Matematika dan IPA UI, program studi Biologi angkatan 2013. Sebelumnya, polisi sempat menduga Akseyna merupakan korban pembunuhan. Korban yang tenggelam dengan banyak batu di rangsel yang dikenainya itu dikenali oleh keluarga dari sepatu yang dipakai dan ciri fisik bentuk hidungnya. ''Kami juga telah memeriksa saksi-saksi dan teman-temannya untuk dimintai keterangan,'' tuturnya.

Diungkapkan Gusti Ayu, berdasarkan keterangan yang diperoleh pihaknya, Akseyna yang akrab dipanggil Ace itu sudah hampir dua tahun kos di Wisma Widya, Jalan Kabel Nomor 3 RT 04 RW 05, Beji, Depok, Jawa Barat (Jabar). Ace menempati kamar di lanyai dua berukuran 3 x 4 meter2 di wisma kos-kosan seluas 900 meter persegi.

''Kami cukup kesulitan untuk meminta keterangan para penghuni kos-kosan yang lain, karena tak satupun yang mengenal Ace. Keterangan yang kami dapat dari penjaga kos-kosan, Ace jarang bergaul dan bertegur sapa dengan penghuni lain. Dia cukup tertutup dan pendiam,'' ungkap Gusti Ayu.

Penjaga kos, Edi Sukardi (42) mengatakan, Ace orangnya tertutup, jarang bertegur sapa. ''Sama saya aja, dia jarang menegur,'' kata Edi yang mengaku terakhir melihat Ace pada Selasa (24/3) malam. ''Saya berpapasan sama dia waktu dia mengambil air minum di dapur,'' terang Edi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement