REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bank Jawa Barat (BJB) menargetkan pengucuran kredit usaha pada 2016 mencapai Rp 6,4 triliun. Angka ini naik 30 persen atau sebesar Rp 2,4 triliun dari tahun sebelumnya.
Direktur Utama BJB Ahmad Irfan menuturkan realisasi pengucuran kredit selama kuartal pertama tahun ini sudah mencapai Rp 4 triliun. "Kita sudah memperbaiki proses kredit kita," tutur dia, Kamis (19/5), usai menghadiri kegiatan pelatihan kewirausahaan di Soreang, Kabupaten Bandung.
Kegiatan pelatihan kewirausahaan itu, lanjut Irfan, sebagai langkah BJB untuk memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang mulai berkembang di tengah masyarakat. Bentuk pemberdayaan ini tidak lagi dengan langsung memberikan dana, tapi dengan mengedukasi masyarakat mengenai dunia wirausaha.
"Bentuknya tidak lagi memberikan dana secara langsung, tapi dengan edukasi bahwa dana (kredit usaha) ini akan digunakan untuk usaha sehingga ada cashflow-nya," ujar dia.
Pihaknya melakukan pembinaan kepada para pelaku UMKM atau mereka yang bertekad menjadi pengusaha, untuk kemudian diberikan pengetahuan seputar dunia bisnis. Setidaknya, para pelaku UMKM itu paham tentang bagaimana mengembalikan dana yang telah dipinjamkan BJB.
"Paling tidak, pengembalian atas pinjaman itu termasuk dalam hitungan (bisnis) mereka," kata dia.
Selama ini, Irfan mengakui, perhitungan usaha yang dibuat pelaku UMKM tidak sampai pengembalian pinjaman. Mereka belum mengetahui cara penghitungan usaha sampai pada pengembalian pinjaman.
"Jadi keluar kantong kanan dan keluar kantong kiri. Maka akan rugi. Nah ini yang kita bina dalam rangka menyukseskan UMKM yang ada," jelas dia.
Sektor UMKM yang dibina BJB beragam. Mulai dari infrastruktur, garmen, dan juga kuliner. Namun, sektor yang paling banyak digeluti yakni kuliner. "Melalui pelatihan ini juga, kami mau meratakan pembangunan di kabupaten/kota," ujar dia.
Irfan juga menjelaskan, klasifikasi BJB untuk mengucurkan dana kredit usaha ini ada empat klasifikasi. "Kalau sudah biru, ya bisa langsung kita kasih, kalau hijau, ya kita adakan seleksi dulu," kata dia.