REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menegaskan penertiban Kampung Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang dilakukan tidak lain hanya karena ingin memutus mata rantai kejahatan.
"Kita miris dengan kejadian pembunuhan sadis karyawati E kemarin, lokasinya dekat lagi di Kosambi. Apa mau kita diamkan?," ujarnya di Pendopo Kabupaten Tangerang.
Selain itu, ia mengatakan banyaknya pengangguran serta makin maraknya peredaran minuman keras dan Narkoba, merupakan pemicu kuat terjadinya penyakit-penyakit masyarakat tersebut.
"Oleh karena itu Pemkab Tangerang mengupayakan penertiban Dadap karena di sana terdapat lokalisasi yang merupakan tempat yang potensial untuk penyebaran pemicu kejahatan itu," jelasnya.
Zaki menilai jika lokalisasi tersebut ditertibkan maka diharapkan tidak akan ada lagi masyarakat yang berniat untuk mengaktifkan kembali kegiatan lokalisasi di sana. Berbeda jika hanya menutupnya saja, yang menurut dia masih dapat dioperasikan kembali setelah dua atau tiga bulan pasca penutupan.
Ia memahami perekonomian masyarakat sekitar terbantu dengan adanya lokalisasi tersebut. Namun dia tidak menginginkan masyarakatnya terus-terusan mendapatkan rezeki dari sumber yang tidak halal. Hal itulah yang menurut dia juga berkontribusi memicu tumbuh suburnya penyakit masyarakat.
Sehingga, penertiban tersebut harus segera dilaksanakan. Terlebih saat ini sudah menjelang bulan suci Ramadhan di mana masyarakat terutaman masyarakat yang mayoritas Muslim harus menghormati bulan suci tersebut dengan tidak melakukan perbuatan-perbuatan maksiat.
Zaki meyakini dengan adanya pusat pelelangan ikan, wisata kuliner dan wisata pantai yang dibangun untuk masyarakst nantinya bisa menggantikan peran lokalisasi dalam menyokong perekonomian masyarakat setempat.
Menurutnya, efek domino dari adanya ketiga pusat perekonomian tersebut berpotensi baik untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Yang tentunya dengan cara yang lebih baik, dan halal.