REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi sudah membuka Jalan HR Rasuna Said Jakarta di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pascabentrokan massa dengan polisi di lokasi tersebut.
Ratusan massa yang berasal dari Gerakan Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS), Forum Betawi Rempug (FBR), Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU), dan Laskar Luar Batang melempari polisi dan gedung KPK dengan batu sehingga polisi pun berupaya membubarkan massa tersebut menggunakan gas air mata.
"Massa sudah kita amankan dan diminta untuk bubar, sekarang sudah bubar, kita tetap menjaga di sini. Alhamdulilah jalan sudah bisa kami buka sekarang," kata Kapolres Setiabudi AKBP Tri Yulianto yang ditemui di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat (20/5).
Tri mengatakan, polisi mengerahkan personil gabungan dari Polres, Polsek, Polda, termasuk dari Brimob. Namun kepolisian masih mendalami jumlah korban baik polisi maupun pengunjuk rasa.
"Itu masih didalami. Ini kita fokus supaya masyarakat bubar dulu. Sekaligus kita fokus untuk menormalkan situasi di sekitar KPK, terutama lalu lintasnya," tambah Tri.
Tampak satu motor polisi jatuh ke sungai di samping KPK dan satu pos pengamanan di bagian depan gedung KPK pecah kacanya di dua bagian. "Ini kita kumpulkan barang bukti yang ada, akan kita dalami," kata Tri.
Pihak kepolisian juga belum mengamankan pihak terkait. "Ya akan kita dalami dulu, tapi kita masih fokus untuk menormalkan aktivitas warga yang menggunakan sarana jalan," ungkap Tri
Pada sekitar pukul 16.45 WIB, tampak Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti juga hadir di lokasi dan masuk ke gedung KPK untuk melakukan koordinasi.