Jumat 20 May 2016 19:36 WIB

Diterjang Angin Puyuh, Ratusan Rumah di Sukabumi Rusak

Rep: Riga Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Rumah yang porak poranda diterjang angin puting beliung.  (ilustrasi)
Foto: Antara/Anis Efizudin
Rumah yang porak poranda diterjang angin puting beliung. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana angin puyuh menerjang dua kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Kamis (19/5) petang. Dampaknya, ratusan rumah mengalami kerusakan, mulai dari ringan, sedang, hingga berat. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebut, dua kecamatan yang dilanda angin puyuh, yakni Cicantayan dan Cikembar.

Perinciannya, sebanyak 200 unit rumah di Cikembar mengalami kerusakan, sedangkan di Kecamatan Cicantayan sebanyak 26 unit. "Kerusakan paling banyak berada di Cikembar," ujar Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Agung Citra kepada wartawan, Jumat (20/5).

Dari sebanyak 200 unit rumah yang rusak sebanyak 19 unit di antaranya mengalami rusak sedang dan sisanya rusak ringan. Menurut Agung, rata-rata rumah yang rusak berupa gentingnya yang berjatuhan akibat terkena angin kencang. Kerusakan rumah tersebut langsung diperbaiki warga secara bergotong-royong.

Sementara, rumah yang rusak sedang dan berat memerlukan penanganan lebih lanjut. Misalnya, di Kecamatan Cicantayan ada rumah warga yang tertimpa pohon aren.

Upaya evakuasi pohon dari rumah tersebut memerlukan waktu yang cukup lama sehingga penghuni rumah untuk sementara diungsikan ke tempat lain yang lebih aman. BPBD, lanjut Agung, berupaya membantu proses pemotongan pohon yang menimpa rumah warga agar bisa segera dievakuasi.

Selain itu, BPBD berencana memberikan bantuan darurat kepada keluarga korban bencana. Hal itu dilakukan setelah proses pendataan dilakukan petugas di lapangan.

Camat Cicantayan Kurnia Lismana menambahkan, jumlah rumah yang mengalami kerusakan di wilayahnya mencapai 26 unit. Perinciannya, sebanyak 20 unit rusak ringan dan 6 unit lainnya mengalami rusak berat.

Salah seorang warga Kecamatan Cicantayan, Santi Susanti (20 tahun), menerangkan, rumahnya tertimpa pohon akibat angin kencang pada Kamis sore. Beruntung, pada saat kejadian tidak ada anggota keluarganya yang menjadi korban karena tengah berada di luar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement