REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Pemerintah Kota Tangerang Selatan akan menyumbangkan sampahnya untuk diolah di Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Kota Tangerang.
Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany mengakuo permasalahan sampah merupakan permasalahan terbesar di wilayah yang dipimpinnya. "Saya sudah mendiskusikan hal ini secara lisan dengan Pak Arief (Wali Kota Tangerang, Arief Rachadiono Wismansyah) untuk mengirimkan sampah dari Tangsel ke TPA Rawa Kucing nantinya kalau PLTSa sudah siap digunakan," kata Airin di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu (25/5).
Airin berpendapat, PLTSa yang merupakan program pemerintah pusat itu tidak akan berjalan optimal jika hanya mengandalkan sampah dari Kota Tangerang saja. Sehingga, dengan adanya permasalahan sampah di Tangsel dan kekurangan volume sampah untuk menjalankan PLTSa tersebut merupakan simbiosis mutualisme yang baik antara kedua kota tersebut.
Beberapa waktu lalu petugas UPTD TPA Rawa Kucing, Teguh Suripto menjelaskan nantinya PLTSa tersebut dapat mengolah sampah kurang lebih 3.000 ton dalam sekali pemrosesan. Sementara di Tangerang menghasilkan sampah kurang lebih 1.000 ton per hari. Sehingga jika ditambahkan sampah dari Tangsel yang bervolume sekitar 1.200 ton maka prosesnya akan lebih optimal.
Kendati demikian Airin mengaku TPA Cipeucang juga akan tetap dijalankan sebagai pusat pengolahan sampah di Kota Tangsel. Saat ini pihaknya sedang melakukan uji coba teknologi insenerator untuk melengkapi teknologi sanitary landfield yang sudah ada mengingat keterbatasan lahan di Cipeucang.