Kamis 26 May 2016 05:45 WIB

Gorontalo Kembangkan Kawasan Mandiri Pangan

Petani merontokkan bulir padi saat panen.
Foto: Antara/Ampelsa
Petani merontokkan bulir padi saat panen.

REPUBLIKA.CO.ID,GORONTALO -- Pemerintah Kabupaten Gorontalo mengembangkan kawasan mandiri pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan masyarakat dan perseorangan yang sehat, aktif, produktif dan berkelanjutan di daerah tersebut.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo, Hadijah Tayeb pada "Apresiasi Peningkatan Kawasan Mandiri Pangan" di Gorontalo, Rabu, mengatakan, kawasan mandiri pangan adalah kawasan yang dibangun dengan melibatkan keterwakilan masyarakat dari lima desa.

Pada tahun 2015 melalui APBN dilaksanakan kegiatan kawasan mandiri pangan yang dialokasikan ke Kecamatan Pulubala, yakni Desa

Pongongaila, Pulubala, Molalahu, Toidito serta Ayumolingo. "Saat ini telah memasuki tahun ke-2 yaitu tahap penumbuhan dan usaha budidaya tanaman," ungkap Hadijah.

Menurut Hadijah, saat ini berbagai jenis komoditas mengalami kenaikan harga. Karena itu masyarakat Kabupaten Gorontalo harus dapat mengelola dan menanam beragam jenis komoditas pangan, seperti tanaman cabai, bawang merah serta tomat.

"Melalui kegiatan pengembangan desa mandiri pangan diharapkan masyarakat desa dapat menjalani hidup sehat dan produktif dari hari ke hari secara berkelanjutan," kata Hadijah.

Hadijah menambahkan, untuk mengatasi kerawanan pangan dan gizi, maka yang dibutuhkan tidak hanya kuantitas pangan yang dihasilkan, tetapi bagaimana cara untuk meningkatkan kualitas dari pangan yang dihasilkan.

Sementara itu, Kepala Badan (Kaban) Ketahanan Pangan Kabupaten Gorontalo, Femywati Umar mengatakan, tujuan pelaksanaan kegiatan

"Apresiasi Peningkatan Kawasan Mandiri Pangan" adalah memberikan pemahaman tentang peningkatan kawasan mandiri pangan tahap penumbuhan.

Selain itu, melakukan penumbuhan kelembagaan Forum Komunikasi Kawasan (FKK) dan Lembaga keuangan Kawasan (LKK) serta menyusun rencana tindak lanjut kawasan.

"Sasaran kegiatan ini tentunya kelompok kawasan mandiri pangan yang berjumlah 30 orang, masing-masing FKK tujuh orang, LKK tiga orang, kepala desa lima orang, pendamping kawasan lima orang, koordinator pendamping satu orang serta perwakilan kelompok 10 orang," kata Femy.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement