REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab dipanggil Ahok menyatakan bahwa operasi pasar yang biasa dilakukan seperti menjelang bulan Ramadhan tidak sesuai sasaran.
"Kita banyak operasi pasar, tapi nggak sesuai sasaran. Pemerintah melaksanakan operasi pasar naik-turun, dan kadang lepas kadang nggak, itu bahaya," ucap Ahok di Jakarta, Kamis (26/5).
Sebaiknya operasi pasar itu dilaksanakan setiap hari dan harus jelas sasaran melaksanakan operasi pasar, ujarnya. "Kita akan menggunakan e-money, itu yang mau kita 'aunching Jakarta One dengan Bank Indonesia," ujar Ahok.
Kalau menggunakan e-money belum siap, Pemprov DKI bisa mulai, hanya dijual kepada pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP), katanya. "Pasti pemegang KJP punya cucu dan anak. Orang nggak mampu punya KJP, kita bisa tahu persis siapa, pemakainya. Saya sudah arahkan operasi daging ayam, sapi, beras arahin ke KJP," tutur Ahok.
"Dengan demikian tidak diborong semua dan dibatasin hanya satu kilogram per anak untuk menjaga kestabilan," kata Ahok menamabhkan.