Jumat 27 May 2016 19:03 WIB

Harga Daging Sapi dan Telur Bertahan Tinggi di Lampung

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Pedagang memotong daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Senin (9/5). (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang memotong daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Senin (9/5). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Semakin dekat bulan suci Ramadhan, harga daging sapi dan telur ayam masih bertahan tinggi di pasar-pasar tradisional dalam Kota Bandar Lampung, Jumat (27/5). Daging sapi terus naik mencapai Rp 120 ribu per kg, sedangkan telur ayam mencapai Rp 20 ribu per kg.

Pedagang di Pasar Pasir Gintung Warso menyatakan kenaikan harga daging sapi dipicu karena semakin dekatnya bulan Ramadhan. Penjual daging sapi tersebut mengaku naiknya harga daging karena mulai banyaknya permintaan untuk menyetok pada bulan dpan.

“Permintaan tinggi karena sudah dekat Ramadhan, jadi dari rumah potongnya sudah naik,” katanya.

Menurut dia, harga daging sapi sebelumnya selalu bergerak naik mulai dari Rp 100 ribu, Rp 110 ribu, hingga Rp 120 ribu per kg. Kenaikan tertinggi nanti, menurut dia, akan mencapai Rp 125 ribu per kg.

“Kalau lebih dari harga Rp 125 ribu, sudah tidak ada pembeli lagi. Sebab, Rp 120 ribu saja pembeli sudah turun,” tuturnya.

Sedangkan telur ayam semakin banyak peminatnya menjelang bulan puasa. Harga telur bergerak naik biasanya Rp 18 ribu per kg pada hari normal, sekarang sudah mencapai Rp 20 ribu per kg.

Harga tersebut, menurut pedagang, akan naik lagi tiga atau dua hari menjelang Ramadhan, bisa mencapai Rp 21.000 per kg.

Menurut Leni, penjual telur ayam di Pasar Tani, kenaikan harga telur karena pasokan dari agennya sudah naik. Hal ini tidak terlepas dari permintaan yang meningkat karena mau memasuki bulan Ramadhan. “Karena mungkin banyak orang yang buat kue untuk persiapan Ramadhan dan Lebaran,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement