Senin 30 May 2016 16:40 WIB

NTB Disebut tak akan Mau Terima Bawang Merah Impor

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
Pekerja memeriksa bawang merah yang dikeringkan di Gudang Bulog Divre Jakarta, Senin (16/5).  (Republika / Wihdan )
Foto: Republika/ Wihdan
Pekerja memeriksa bawang merah yang dikeringkan di Gudang Bulog Divre Jakarta, Senin (16/5). (Republika / Wihdan )

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Anggota DPRD NTB, Baiq Isvie Rupaedah mengkritik pemerintah pusat yang berencana mengimpor bawang merah untuk mengantisipasi harga bawang merah naik jelang Ramadhan. Sebab, khusus di NTB sudah terdapat banyak bawang merah dengan sentra produksi di Bima.

"Impor bawang tidak perlu karena sudah ada banyak disini," ujarnya kepada wartawan di gedung DPRD NTB, Senin (30/5).

Meski begitu, kebijakan impor bawang merah tidak bisa ditolak sebab berasal dari pemerintah pusat. Namun, dengan stok yang banyak di NTB maka pihaknya tidak akan menerima bawang impor tersebut.

Ia menuturkan, harga bawang merah di NTB berdasarkan data Dinas Pertanian mengalami penurunan dari Rp 40 ribu per kg menjadi Rp 20 ribu per kg.

Selain itu, Isvie berharap ada upaya penekanan harga jelang Ramadhan. Hal itu termasuk tim inflasi daerah yang harus bekerja menurunkan harga komoditas.

Baca juga: Harga Bawang Merah Impor di Lampung Rp 30 Ribu per Kg

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement