REPUBLIKA.CO.ID,SAMARINDA -- Profauna Borneo, sebuah lembaga berjaringan internasional yang bergerak di bidang perlindungan dan pelestarian satwa liar dan habitatnya, mendesak pihak kepolisian mengusut dugaan perdagangan penyu di Kota Bontang, Kalimantan Timur.
"Indikasi adanya perdagangan penyu yang dijadikan makanan sangat kuat, sehingga kami meminta pihak terkait khususnya kepolisian mengusut tuntas dugaan perdagangan penyu tersebut," ujar Koordinator Profauna Borneo Bayu Sandi, dihubungi dari Samarinda, Senin.
Dugaan adanya perdagangan penyu yang dibuat dendeng kata Bayu Sandi, telah ditelusuri Profauna pada Maret 2015.
Saat itu lanjut dia, tim Profauna mencoba menelusuri informasi adanya penyelundupan penyu melalui perairan Biduk-biduk Kabupaten Berau menuju Kota Bontang, tepatnya di Kelurahan Bontang Kuala.