Senin 30 May 2016 20:13 WIB

Pengamat: Presiden Perlu Hati-Hati Beri Tambahan Kursi untuk Golkar

Rep: Lintar Satria/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua DPP Partai Golkar Setya Novanto memberikan sambutan saat menghadiri Pengumuman Hasil Formatur tentang Susunan Pengurus DPP Partai Golkar di Jakarta, Senin (30/5).(Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ketua DPP Partai Golkar Setya Novanto memberikan sambutan saat menghadiri Pengumuman Hasil Formatur tentang Susunan Pengurus DPP Partai Golkar di Jakarta, Senin (30/5).(Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Guspiabri Sumowigeno mengatakan sinyal Partai Golkar masuk kabinet memang cukup kuat. Tapi harus diingat dalam pemerintahan, Golkar sudah diwakili Menteri Pertahanan dan Politik Luhut Binsar Panjaitan dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Saya perlu ingatkan kembali Presiden untuk berhati-hati memberi tambahan kepada Golkar. Tidak boleh menyakiti pendukung awal beliau. Seperti PDI-P, Nasdem dan PKB," katanya di Jakarta, Senin (30/5).

Sinyal ini, kata Guspiabri, terlihat pada konsolidasi antar faksi pasca-Munaslub yang cukup mulus. Ketua Umum Golkar Setyo Novanto memasukan mantan rivalnya dalam Munaslub ke dalam kepengurusan DPP. Misalnya, Ade Komaruddin menjadi Wakil Ketua I  Dewan Pembina.

Priyo Budi Santoso anggota Dewan Pembina, Airlangga Hartarto sebagai Ketua Bidang Perekonomian, Mahyudin sebagai Anggota Dewan Pakar. Sementara Aziz Syamsuddin sebagai Ketua Bidang Otonomi Daerah, dan Indra Bambang Utoyo sebagai Ketua Bidang Pertahanan Keamanan.

Menurut Guspiabri, Golkar menunjukan minat mengisi kursi menteri Kabinet Kerja setelah berirkar mendukung pemerintah. Guspiarbi mengatakan jika Golkar memang berniat masuk kabinet Presiden tentu perlu berhati-hati dengan beberapa nama pengurus DPP Golkar yang bermasalah.

"Tentu Presiden juga harus berhati-hati," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement