Kamis 02 Jun 2016 04:17 WIB

Boediono: UMKM Instrumen Terbaik Capai Pemerataan Ekonomi

Mantan Wakil Presiden RI Boediono.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Mantan Wakil Presiden RI Boediono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Wakil Presiden ke-11 Republik Indonesia Boediono mengatakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan instrumen terbaik untuk mencapai keadilan dan pemerataan ekonomi. Ini jika didukung penuh oleh berbagai pihak, termasuk kementerian dan lembaga keuangan.

"Instrumen terbaik untuk mencapai pemerataan ekonomi sebenarnya adalah UMKM. Ada cara-cara tidak langsung, seperti pajak dan retribusi. Kalau kita dorong kemajuannya secara langsung bisa menghasilkan pemerataan tanpa harus melakukan upaya tidak langsung tadi," kata Boediono pada malam pemberian penghargaan Bank Indonesia di Kantor Pusat BI Jakarta, Rabu (1/6) malam.

Boediono yang juga pernah menjabat Gubernur Bank Indonesia ke-13 itu mengatakan pembagian nilai tambah warga Indonesia akan lebih merata jika UMKM dikembangkan dan dibangun secara utuh, salah satunya dengan didukung melalui pembiayaan. Menurut dia, untuk menyukseskan UMKM perlu pemikiran yang koheren dan menjadi tugas bersama yang harus diemban oleh semua pihak, bukan saja mengandalkan Kementerian Koperasi dan UKM.

Boediono memaparkan ada lima strategi pencapaian yang dirumuskan dalam "Small Medium Enterprises (SME) Development" di ASEAN untuk pengembangan UMKM, yakni pertama mempromosikan produktivitas teknologi dan inovasi. Strategi kedua adalah akses pembiayaan yang dinilai masih ada ruang kesempatan bagi seluruh pihak, terutama perbankan untuk mendukung penyaluran kredit UMKM.

Strategi ketiga adalah akses pasar. Boediono menjelaskan UMKM tidak boleh hanya beroperasi di pasar setempat, melainkan di pasar internasional. Kemudian, strategi penciptaan suasana iklim usaha yang memudahkan pelaku bisnis. "Jangan sampai UMKM menemui hambatan yang lebih besar daripada yang dihadapi perusahaan besar, misalnya soal perizinan harusnya dipermudah," kata Boediono.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement