Kamis 02 Jun 2016 17:18 WIB

Dolly Jadi Percontohan Penutupan Lokalisasi

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nur Aini
Kawasan lokalisasi Dolly ketika masih beroperasi.
Foto: Antara
Kawasan lokalisasi Dolly ketika masih beroperasi.

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA – Kawasan bekas lokalisasi Gang Dolly di Surabaya akan dijadikan referensi bagi daerah lain untuk pemberdayaan warga terdampak penutupan lokalisasi.

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan, kawasan Dolly bisa menjadi percontohan karena pemberdayaan bagi warga terdampak dinilai cukup berhasil. Saat ini, bekas pekerja seks komersial (PSK) di Doly telah menjadi pengrajin sepatu.

“Apa yang sudah dilakukan di kompleks Dolly ini bisa menjadi salah satu referensi bagi daerah lain yang masih mencari format untuk bisa menemukan konsensi sumber ekonomi dari masyarakat yang terdampak,” kata Mensos di sela-sela meninjau UMKM di kawasan eks lokalisasi Dolly, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Kamis (2/6).

Menurutnya, Surabaya bisa menjadi percontohan. Selain itu, Kabupaten Banyuwangi juga telah menyiapkan konsensi sumber ekonomi baru bagi masyarakat setelah lokalisasi ditutup. Kota Mojokerto dan Kabupaten Ponorogo juga menyiapkan hal yang sama.  

Mensos menyebutkan, saat ini masih terdapat 69 lokalisasi di seluruh Indonesia, antara lain, di Jawa Barat 11 titik, Kalimantan Tengah 10 titik, Kepulauan Riau 10 titik, Riau sembilan titik, dan tujuh titik di wilayah lainnya. Sebelumnya, Jawa Timur menjadi provinsi yang mempunyai titik lokalisasi paling banyak. Namun, Pemprov Jatim telah mendeklarasikan Jawa Timur bebas prostitusi dengan ditutupnya lokalisasi terakhir di Kota Mojokerto pada Ahad (29/5).

Selanjutnya, Kalimantan Timur juga menutup secara serentak 22 titik lokalisasi beberapa waktu yang lalu. Mensos mengaku telah menyampaikan kepada Gubernur Kaltim agar mengutus tim untuk belajar ke Dolly dan sebaliknya warga dari Dolly diminta untuk menularkan ilmu kepada perwakilan dari Kaltim.

“Sehingga dampak dari penutupan lokalisasi itu akan bisa segera ditemukan opsinya secara ekonomi lalu opsi secara psikososial terapinya,” kata Mensos.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement