REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kabupaten Malang kini memiliki rumah sakit hewan pertama di Malang Raya. Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) Universitas Brawijaya ini diresmikan pada Kamis (2/6). Peresmian dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Menurut Rektor Universitas Brawijaya M. Bisri, pembangunan RSHP penting untuk memberikan fasilitas praktik bagi para dokter hewan dan calon dokter yang kompeten. "RSHP dibangun guna mendukung kegiatan pembelajaran sehingga UB menghasilkan lulusan dokter hewan yang berdaya saing," katanya pada Kamis (2/6).
Meningkatnya peminat hewan kesayangan di Malang Raya juga menjadi alasan dibangunnya RSHP. RSHP juga dinilai sangat bermanfaat bagi para kelompok peternak untuk menjangkau layanan kesehatan ternak yang layak.
Pembangunan RSHP dimulai pada 2012 dan selesai pada 2014. Pembangunannya menggunakan dana APBN dan PNBP Universitas Brawijaya dengan total biaya sekitar Rp 30 miliar. Sebelum RSHP berdiri, Fakultas Kedokteran Hewan UB hanya memiliki Klinik Hewan Pendidikan.
Rumah sakit ini berlokasi di Kampus 2 Universitas Brawijaya, Puncak Dieng Eksklusif, Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, RSHP UB beroperasi mulai Senin sampai Jumat pukul 08.00-16.00 dan Sabtu pukul 08.00-12.00.
Layaknya rumah sakit manusia, RSHP menyediakan fasilitas rawat jalan dan rawat inap bagi para pasiennya. Ruangan VIP juga disiapkan untuk pasien hewan yang memerlukan pelayanan ekstra.
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan, Aulanni'am menjelaskan, RSHP sejak masih berbentuk klinik telah melayani kasus-kasus bedah patah tulang hingga traumatic brain injure. "Paling banyak permintaan grooming karena para penggemar anjing dan kucing di Malang cukup banyak," jelasnya.
Selain perawatan di rumah sakit, tenaga medis dari Fakultas Kedokteran Hewan juga bekerja sama dengan pemda. Di antaranya menjadi pemantau kesehatan hewan kurban saat Idul Adha.
Velidio Chandra, seorang warga yang berkunjung ke RSHP menyambut gembira dibukanya rumah sakit ini. Pria yang datang untuk memeriksakan anjing shitsunya ini berharap RSHP memberikan kualitas pelayanan tak kalah dari klinik hewan swasta.
"Ini adalah inovasi bagus karena selama ini di Malang belum ada fasilitas kesehatan hewan yang melayani rawat inap," terangnya.