REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kementerian Desa menujuk langsung Institut Pertanian Bogor (IPB) penyelenggara seleksi penerimaan pendamping desa 2016 untuk wilayah Jawa Barat. Hal tersebut terkait dengan proses pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi Republik Indonesia.
"Peran perguruan tinggi negeri sangat membantu, karena dinilai sebagai institusi yang paling bisa dipercaya," kata Ketua Pelaksana Seleksi Penerimaan Pendamping Desa 2016 Zaenal Efendi, Senin (6/6).
Dia menegaskan dipilihnya IPB sebagai tempat seleksi karena infrastuktur sebagai alat pendukung sudah lengkap. Beberapa diantaranya seperti ruang dan tenaga pengawas sudah cukup sehingga seleksi penerimaan pendamping desa dapat berhasil dengan baik.
Dalam seleksi awal tercatat sebanyak 7.180 orang yang mengikuti. "Sementara yang hadir sekitar empat ribuan, kemudian terseleksi menjadi 1.667 orang," tutur Zaenal.
Jumlah terakhir yang kemudian mengikuti seleksi psikotes bisa memilih tenaga pendamping profesional. Nantinya, lanjut Zaenal, para pendamping desa siap terjun memfasilitasi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Tenaga pendamping profesional yang terdiri dari pendamping kabupaten dan pendamping kecamatan memiliki posisi penting dan strategis dalam menentukan kinerja program. Untuk itu, kata Zaenal, proses rekrutmen terhadap pendamping harus diatur secara ketat agar diperoleh tenaga pendamping sesuai kualifikasi yang dibutuhkan.