Rabu 08 Jun 2016 15:21 WIB

JK tak Setuju Youtube dan Google Diblokir

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Karta Raharja Ucu
Youtube.Ilustrasi
Foto: .
Youtube.Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mendesak pemerintah memblokir situs yang mengandung kekerasan dan pornografi di Youtube dan Google. Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pun tak sepakat dengan usulan ICMI.

Menurut JK, situs Google dan Youtube dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat, seperti membantu memberikan akses terhadap ilmu pengetahuan. Ia pun menegaskan, pemerintah selama ini juga telah berupaya menutup situs yang mengandung konten pornografi dan kekerasan.

"Iya tidak, Youtube dan Google tidak semua itu porno kalau ditutup kalian tidak bisa lihat pidato peristiwa. Tidak harus bersifat umum. Yang ditutup memang sebagian besar sudah ditutup, apa itu yang acara-acara porno itu memang sudah (ditutup). Tapi kalau Google-nya yang benar saja, kita cari ilmu juga dari situ," jelas JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (8/6).

ICMI sebelumnya merekomendasikan pemerintah untuk segera menghapus dan memblokir situs-situs berbau pornografi dan kekerasan di Youtube dan Google. Sebab, situs tersebut telah menyebarkan konten pornografi dan kekerasan tanpa adanya pengawasan.

"Google dan Youtube telah memberikan dampak negatif bagi Indonesia jika mereka tidak dapat mengontrol situs-situs yang mereka unggah untuk masyarakat," ungkap Sekjen ICMI Jafar Hafsah dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (7/6).

Menurut Jafar, jika Youtube dan Google menolak untuk mengontrol situs mereka, dua situs itu layak diblokir. Jutaan konten pornografi dan kekerasan ada di situs tersebut.

Ia berkata, rekomendasi ICMI ini diperkuat oleh peristiwa akhir-akhir ini. Hampir semua pelaku pornografi dan kejahatan seksual mengaku mendapatkan inspirasi dari tayangan porno yang bersumber dari Google dan Youtube yang sangat mudah diakses, baik melalui komputer atau pun telepon genggam.

Berdasarkan penelusuran tim riset ICMI pada situs Youtube dan Google, pada rentang waktu 2010-2016, Indonesia merupakan negara pengakses terbesar kedua situs tersebut. Yang memprihatinkan, konten porno merupakan kata kunci yang paling banyak diakses dibandingkan konten pendidikan, ekonomi, agama, dan sosial politik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement