REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Jajaran Kepolisian Daerah Riau menangkap empat orang pria yang diduga kuat pelaku perampokan bersenjata api di wilayah hukum Kota Pekanbaru. Dua diantaranya diketahui anggota TNI desertir dan pelaku yang mengaku sebagai mantan polisi.
"Petugas masih terus memeriksa keempatnya. Informasinya memang dua di antaranya pecatan TNI dan Polri," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo kepada wartawan di Pekanbaru, Sabtu.
Dia menjelaskan dua pria yang diketahui pecatan TNI-Polri tersebut masing-masing adalah AD alias Rijal, mantan anggota Brimob dan AS alias Satria, eks personel TNI. Selain kedua orang itu, pada penangkapan di Kota Pekanbaru, Jumat lalu (10/6) tersebut, polisi turut mengamankan dua tersangka lainnya.
Kedua orang itu adalah CR alias Candra dan JA alias Jek. Informasi yang dirangkum, dari penangkapan ketiga bandit tersebut, petugas mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu unit senjata api laras pendek serta satu buah sangkur.
Sementara itu, polisi masih mendalami motif dan jenis kejahatan yang mereka lakukan. Hanya saja, diduga kuat mereka beraksi dengan cara menyamar dan memperlihatkan kartu tanda anggota palsu. Kemudian, para tersangka menodongkan pistol ke korban serta menguras harta benda korban.
Baca juga, Polisi Boyolali Bekuk Pelaku Perampokan.
Dalam melancarkan aksinya para pelaku kerap menggunakan mobil minibus. Belum diketahui berapa kali pelaku terlibat melancarkan aksinya, namun polisi memastikan bahwa pihaknya masih terus melakukan pengembangan dan penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa tersebut.
Aksi perampokan bersenjata api di Pekanbaru menjadi perhatian serius penegak hukum. Beberapa waktu lalu, Polresta Pekanbaru menembak mati dua bandit rampok bersenjata api setelah terlibat baku tembak di Kecamatan Tampan.
Dua bandit rampok berinisial ZL dan IS tersebut baru ditembak mati sesaat setelah melancarkan aksinya dengan merampok Bank dan berhasil membawa uang senilai Rp 166 juta.