REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT PLN (Persero) tengah membangun lima pembangkit listrik dengan total kapasitas daya 500 MW di Nusa Tenggara Barat.
Manajer Senior Humas PLN Agung Murdifi di Jakarta, Selasa mengatakan, proyek-proyek tersebut merupakan bagian program pembangunan pembangkit berdaya 35.000 MW pada periode 2015-2019.
"Pembangkit-pembangkit ini akan makin memperkuat sistem kelistrikan di NTB," ucapnya.
Menurut dia, kelima pembangkit listrik tersebut adalah PLTGU Lombok berdaya 150 MW, PLTU Lombok 100 MW, PLTU Lombok 2 berdaya 100 MW, PLTMG Sumbawa 50 MW, dan PLTMG Bima 50 MW.
"Beberapa pembangkit di antaranya telah melewati tahapan pembebasan lahan. Sementara, total panjang transmisi adalah 103 kms," ujarnya.
Pada Sabtu (11/6), Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek pembangkit listrik bergerak (mobile power plant/MPP) berbahan bakar gas dengan kapasitas 50 MW di Desa Taman Ayu, Kabupaten Lombok Barat, NTB.
Kelistrikan di NTB terdiri dari tiga sistem terpisah yaitu Lombok, Sumbawa, dan Bima.
Sistem Lombok merupakan terbesar dengan beban puncak mencapai 212 MW dan daya mampu 219 MW per Juni 2016.
MPP yang dibangun sejak Februari 2016 itu akan beroperasi Agustus 2016, sehingga menambah daya mampu di sistem Lombok.
Setelah MPP 50 MW beroperasi, maka diperkirakan rasio elektrifikasi di Lombok akan meningkat dari 73,83 persen per April 2016 menjadi 78,16 persen pada Desember 2016.
MPP Lombok tersebut dapat menghemat biaya pengeluaran BBM hingga sebesar Rp26 miliar per tahun.