REPUBLIKA.CO.ID, Pada 15 Juni 1904, sebuah kapal pesiar di Amerika Serikat (AS) yang membawa lebih dari 1000 orang tenggelam di New York East River. Saat itu kebarakan dilaporkan terjadi di dalam kapal dan menyebabkan hampir setengah penumpang tewas.
Peristiwa ini menjadi salah satu bencana maritim terburuk di AS pada masa itu. Kapal pesiar yang digerakkan dengan uap tersebut membawa rombongan anak-anak dan guru dari Gereja St. Marks's German Lutheran.
Pada sekitar pukul 9 pagi, perahu meninggalkan dermaga di Manhattan. Beberapa saat kemudian, seorang anak dalam kapal melihat adanya api yang berasal dari gudang.
Ia melaporkan hal itu kepada kapten kapal bernama William Van Schaik. Namun, sang kapten tidak menanggapi dengan serius dan menganggap itu hanyalah sebuah kebohongan.
Saat asap mulai terlihat tebal, Schaik meminta anak buahnya untuk memeriksa. Namun api sudah menjalar secara luas hingga ke bagian utama kapal.
Saat itu juga Schaik membuat keputusan untuk menuju pulau kecil di east River dibanding mengarahkan kapal ke dermaga terdekat. Menurutnya, hal ini untuk menghindari resiko penyebaran api ke dermaga dan isinya.
Akan tetapi, keputusan itu terbukti berakibat fatal. Kapal perlahan mulai tenggelam. Bahkan, keadaan diperburuk dengan sekoci penyelamat yang tidak bisa diturunkan.
Sekitar 630 jenazah yang ditemukan tenggelam dan sebagian juga mengalami luka bakar parah. Selain itu, 401 penumpang tidak ditemukan dan diduga tewas.