REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Keluarga calon Kepala Polri Komjen Pol Tito Karnavian meminta Kepala BNPT itu memegang amanah dan tidak melakukan tindakan menyimpang bila terpilih menjadi Kapolri.
"Ibarat angin, semakin tinggi jabatan itu semakin kencang juga terpaannya, karena itu harus kembali ke jabatan sebagai amanah," ujar sepupu Tito, Fendi Hersian, Jumat (17/6).
Ia mengatakan meskipun memiliki jabatan tinggi, Tito tak pernah memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi. Baginya, lanjut dia, keluarga dan jabatan harus dipisah. Karena itu, keluarga tidak pernah mengganggu Tito saat bekerja, apalagi saat merintis Densus 88/Antiteror.
"Sejak kecil, Tito memang dikenal pintar, bahkan saat lulus SMA dan masuk AKABRI (Akpol) pun menjadi lulusan terbaik. Karier juga menanjak sejak dari reserse hingga densus," tukasnya.
Ditanya kesan ayah Tito terhadap anaknya yang ditunjuk Presiden sebagai calon Kapolri itu, Fendi mengaku ayah Tito sempat menyatakan bangga terhadap anaknya bila terpilih menempati posisi terbaik.
"Tapi, rasa bangga kami itu lebih pada syukur kepada Tuhan bila memang dipercaya, apalagi Tito juga tidak pernah gembor-gembor, bahkan kami tahu perkembangan kariernya dari media," katanya.
Ia berjanji akan datang ke Jakarta lagi bila adik sepupunya itu benar-benar dilantik sebagai Kapolri.
"Itu untuk membayar utang, karena saat dia dilantik sebagai Kepala BNPT, saya nggak bisa ke Jakarta, karena kesibukan," katanya.