REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Pemerintah menargetkan swasembada daging sapi secara mandiri kemungkinan tercapai sekitar sembilan hingga sepuluh tahun. Oleh karena itu, pemerintah untuk sementara mengambil kebijakan impor daging sapi demi memenuhi kebutuhan daging sapi di masyarakat.
“Swasembada itu prosesnya panjang bukan instan. Asal konsisten bisa tercapai swaembada itu. Sebelum itu, mau tidak mau sebagian harus diimpor untuk dikonsumsi,” ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau PT Karya Anugerah Rumpin di Bogor, Selasa (21/6).
Jika tidak diimpor, dia melanjutkan, indusk-induk sapi betina berkulitas bisa disembelih dengan harga tinggi. Kondisi ini dinilai perlu dihindari mengingat bahaya yang akan didapatkan ke depannya.
Di samping itu, Jokowi menyinggung harga daging sapi ideal yang seharusnya berlaku di Indonesia. Ia menegaskan, harga idealnya sebesar 80 ribu rupiah sebagaimana yang telah ditargetkan sebelumnya. Patokan besarana ini tidak sembarang karena pemerintah mengklaim telah mengalkulasi sebelumnya.
"Saya sampaikan bolak-balik kalau negara lain harga daging itu bisa Rp 55 ribu sampai Rp 60 ribu. Ini bukan cerita, saya dapat invoice-nya langsung. Oleh sebab itu, kita di sini juga mengarahkannya ke sana sehingga saya menyampaikan Rp 80 ribu dan itu sudah dikalkulasi," ungkapnya.
Sejauh ini, kata Jokowi, pemerintah akan terus mengejar target realisasi harga daging sapi ideal ini. Pihaknya bersama swasta pun sudah melaksanakan operasi pasar guna menindaklanjuti hal tersebut.
“Saya kira sekarang ini ada 10 perusahaan BUMN dan swasta yang bergerak di pasar menjual dengan harga Rp 70 ribu sampai Rp 80 ribu," tambah dia.