REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau melakukan sosialisasi penggunaan air untuk melengkapi metode identifikasi uang Rupiah tidak asli, untuk mengantisipasi makin canggihnya pelaku kriminal dalam penerapan teknologi uang palsu.
"Penggunaan air paling ampuh untuk mengetahui uang palsu, karena biasanya pelaku belum bisa menyamai kertas yang digunakan uang asli sehingga tintanya akan luntur apabila terkena air," kata Manajer Unit Distribusi Uang Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, Triyanta di Pekanbaru, Rabu.
Ia menjelaskan, penggunaan air bisa dilakukan apabila masyarakat masih kurang yakin dengan metode yang selama ini disosialisasikan, yakni "3D" (dilihat, diraba dan diterawang).
Pengecekan dengan air cukup mudah, yakni dengan mengoleskan permukaan uang yang dicurigai dengan jari yang sudah dibasahi dengan air. "Kalau uang asli walaupun masuk ke mesin cuci, tintanya tidak akan luntur," jelasnya.
BI mewaspadai meningkatnya peredaran uang palsu jelang lebaran. Para pelaku ditengarai memanfaatkan momentum peningkatan peredaran uang.
Baca juga, Kasus Uang Palsu, TNI Sambangi Bareskrim.