Kamis 23 Jun 2016 10:46 WIB

Jokowi Gelar Rapat Terbatas di Kapal Perang di Laut Natuna

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Joko Widodo
Foto: Antara
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo dan sejumlah jajarannya pagi ini bertolak menuju Kabupaten Natuna, di Provinsi Kepulauan Riau, dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis (23/6).

Setibanya di Natuna, Presiden akan langsung memimpin rapat terbatas di atas KRI Imam Bonjol 383 yang merupakan kapal perang milik TNI AL. Rapat terbatas akan diikuti Menko Polhukam, Menteri Luar Negeri, Panglima TNI dan empat kepala staf TNI.

Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana menyebut, ini merupakan kunjungan pertama Jokowi ke Kabupaten Natuna. Dalam rapat terbatas akan dibahas sejumlah hal penting berkaitan dengan perairan Natuna yang posisinya berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan.

Presiden menyebut, pemerintah harus menyiapkan strategi pengembangan kawasan laut mengingat posisi Kepulauan Natuna yang strategis karena berbatasan langsung dengan Malaysia, Vietnam, dan Kamboja.

Perairan Natuna juga merupakan wilayah laut Indonesia yang menjadi jalur utama pelayaran laut dunia, terutama bagi kapal-kapal yang hendak menuju Hongkong, Jepang, dan Korea.

Kunjungan kerja ke Natuna ini dilakukan Presiden di saat hubungan Indonesia dan Cina kembali memanas karena perselisihan batas perairan kedua negara, yakni antara perairan Natuna dengan Laut Cina Selatan.

Ketegangan tersebut dipicu oleh klaim Cina yang menyebut TNI AL telah melakukan penembakan pada kapal nelayan mereka. Pemerintah Cina secara resmi telah melayangkan surat protesnya atas insiden yang mereka klaim terjadi di zona penangkapan ikan tradisional (traditional fishing zone) Cina.

Sementara itu, Indonesia sendiri berkeyakinan nelayan Cina telah mencuri ikan di perairan Natuna. Pemerintah menolak mengakui adanya zona tangkap tradisional seperti yang disebut Negeri Tirai Bambu tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement