REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Dinas Kebudayaan DIY Umar Priyono mengungkapkan Museum Sonobudoyo kini tampak lebih tertata, terawat dan nyaman, serta sudah ada pengamanan khusus.
‘’Tidak terkesan gelap dan kotor. Karena tahun lalu telah dilakukan rehab di beberapa lokasi dan dibangun auditorium yang cukup representatif. Anggaran untuk merehab Museum Sonobudoyo di tahun 2015 sekitar 2,7 miliar ,’’kata dia pada wartawan, di sela-sela acara Buka Bersama di Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Rabu (22/6).
Patung-patung yang dulu terkesan tak terawat di halaman museum, kini sudah tertata dan dilengkapi dengan lampu penerang yang nyala sejak pukul 17.00 dan lampu tersebut secara otomatis mati pukul 04.00, jelas Kepala Museum Sonobudoyo Riharyani.
Tahun ini Museum Sonobudoyo Unit I juga masih dilakukan rehab terutama di sisi Timur (Gedung Koni) dengan anggaran Rp 4,2 miliar. ‘’Nantinya akan dijadikan ruang pameran temporer dan tematik, ada audiovisual, tempat untuk menjual souvenir dan toko buku, serta toilet kering.
"Karena Pak Gubernur mengharapkan Museum Sonobudoyo berstandar internasional dan di sini sebagai main gate Sonobudoyo dari sisi Timur,’’jelas Nanik (panggilan akrab Riharyani).
Di samping itu, tahun ini juga akan direhab Museum Sonobudoyo Unit II yang berada di Ndalem Condrokiranan dengan anggaran Rp 1,9 miliar. Anggaran tersebut untuk penyiapan kantor pengelola museum dan sebagai storage (gudang koleksi).
"Jadi nanti semua karyawan berkantornya di Ndalem Condrokiranan termasuk untuk gudang koleksi Museum Sonobudoyo,’’ kata dia.