Ahad 26 Jun 2016 06:45 WIB

Slank Ajak Berjuang Hentikan Kecanduan Narkoba

  Grup Band Slank menghibur warga dalam konser bertajuk ‘Konser Indonesia Perbatasan Membangun Indonesia dari Perbatasan’ di Atambua, Nusa Tenggara Timur, Selasa (31/5).(Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Grup Band Slank menghibur warga dalam konser bertajuk ‘Konser Indonesia Perbatasan Membangun Indonesia dari Perbatasan’ di Atambua, Nusa Tenggara Timur, Selasa (31/5).(Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Personel band Slank mengajak para pecinta Slank, slankers harus tetap berjuang melawan narkoba dan benar-benar berhenti mengonsumsi zat adiktif tersebut.

"Masa lalu sudah lewat, kita harus tetap 'fight' karena kalau berhenti dari narkoba harus selamanya berhenti," kata Bimbim Slank di Jakarta, Ahad (26/6). Bimbim pada peringatan Hari Antinarkoba Internasional yang dirangkai dengan sahur bersama Slankers dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, mereka mantan penyalahguna narkoba bagaikan gelas yang tipis dan gampang pecah.

"Kalau kita masih tetap dalam lingkungan yang lama, kita pasti relaps lagi," katanya. Menurut dia, masih banyak Slankers yang belum berani untuk keluar dari narkoba.

"Tapi jangan menyerah, mereka bukan penjahat. Insya Allah kalau kita bersama-sama pasti berhasil," katanya saat memberikan pesan-pesan antinarkoba. Hal senada disampaikan Kaka Slank, bahwa narkoba adalah musuh bersama yang memang harus di "kickout" dari lingkungan dan negara kita.

Sementara personel lainnya, Ivan yang merupakan pemain bass di band tersebut mengatakan semua mantan pecandu, rehabilitasi adalah seumur hidup. "Saya bicara juga dalam masa rehabilitasi. Kalau ke depan kita punya kepedulian kepada saudara yang kecanduan boleh kita bantu tapi jangan 'kepedean' jangan sendiri karena lingkungan itu sangat mempengaruhi. Nongkrong di kalangan pecandu dua bulan tiga bulan pasti ikut," ujar Ivan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement