REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dirtipideksus) Brigjen Agung Setya mengatakan ada empat rumah sakit yang diduga menerima pasokan vaskin palsu. Namun Agung mengaku enggan berspekulasi lebih jauh sampai ditemukan bukti keterlibatan tersebut.
"Kita sedang mengidentifikasi empat rumah sakit, tapi nanti kita pastikan lagi, ini masih dalam proses," ujar Agung saat dihubungi di Jakarta, Ahad (26/6).
(Baca juga: Komnas PA: Pemalsuan Vaksin Kejahatan Serius)
Meski tak merinci, Agung menyampaikan empat rumah sakit tersebut berlokasi di Jakarta. Saat ini penyidik sedang mengembangkan kasus tersebut. Targetnya, bukan hanya rumah sakit yang mendapatkan pasokan vaksi palsu, melainkan juga distributornya.
"Distributor dan pembuatnya terus kita kembangkan, karena dsitribusinya bukan saja di Jawa Barat dan Jakarta tapi sudah sampai ke Medan. Sedang kita buktikan," katanya.
Ia juga masih enggan membeberkan daerah-daerah yang menjadi incaran. Ia khawatir para distributor vaksin palsu melarikan diri. Yang jelas, polisi terus berkoordinasi dan menerima laporan dari penyidik dilapangan. Termasuk laporan dari dinas-dinas terkait di seluruh Indonesia.
"Kita terus melakukan pendalaman, anggota di lapangan juga sampai tadi malam masih memberikan laporan, dan ini harus dituntaskan semua lebih cepat lebih bagus, karena ini masalah serius," katanya.