REPUBLIKA.CO.ID, BANJAR -- Kepolisian Resor Kota Banjar menyatakan, kejahatan semakin meningkat menjelang lebaran. Karena itu, masyarakat diimbau waspada, terutama terhadap peredaran uang palsu (upal).
Kapolres Kota Banjar, AKBP Novri Turangga mengatakan, menjelang Lebaran begini peredaran uang palsu biasanya meningkat. Namun untuk lebaran ini belum ada penangkapan, padahal daerah lain sudah ditemukan.
"Kami terus lakukan penyuluhan kepada masyarakat, peran Babinkamtibmas lebih ditingkatkan lagi," kata AKBP Novri kepada Republika.co.id, Senin (27/6).
Ia menjelaskan, Bintara Pembinaan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) dititik beratkan di lingkungan masyarakat. Mereka terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk menangtisipasi peredaran uang palsu di wilayah hukum Polres Kota Banjar.
AKBP Novri menerangkan, biasanya operasi rutin di pemukiman warga tidak menjadi fokus saat musim mudik Lebaran. Sebab, anggota kepolisian semuanya fokus di jalur mudik. Sekarang Polres Kota Banjar akan membagi dua kekuatan personelnya.
"Saya bagi dua kekuatan, separuh kekuatan kami kerahkan untuk Oparsi Ramadhan dan separuh lagi untuk melakukan operasi rutin di lingkungan masyarakat," jelas AKBP Novri.
Ada sekitar 200 personel dari Polres Kota Banjar yang bertugas di jalur mudik. Sisanya ada sekitar 229 personel melaksanakan kegiatan rutin, yakni patroli di pemukiman warga. Menjaga ketertiban dan kemanan di lingkungan masyarakat.
Sebelumnya, pernah ditemukan uang palsu pecahan Rp 50 ribu di Kota Banjar. Tapi, jumlahnya dinilai sangat sedikit. Menurut AKBP Novri, penemuan upal tersebut dalam penanganan pihak kepolisian.