REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seluruh jajaran prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) merasa bangga atas kehadiran Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke perairan Natuna beberapa waktu lalu. Apalagi dalam kunjungan tersebut Jokowi menaiki kapal perang, yakni KRI Imam Bonjol.
"Masyarakat saja bangga, apalagi kami," ujar Panglima TNI Gatot Nurmantyo saat acara buka puasa keluarga besar TNI di Markas Besar TNI, Jakarta, Senin (27/6).
Kehadiran tersebut adalah kali pertama bagi Jokowi di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Tak hanya berkunjung, jokowi pun melakukan rapat terbatas (ratas) di atas KRI Imam Bonjol di perairan Natuna. Ini seolah menjadi penegasan bahwa kepulauan dan perairan tersebut merupakan wilayah kedaulatan Republik Indonesia (RI).
Jokowi menunjukkan hal itu dengan memerintahkan TNI dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) meningkatkan penjagaan di wilayah itu. Rapat terbatas di atas kapal Imam Bonjol itu juga dihadiri Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil.
Berdasarkan catatan Kementerian Kelautan dan Perikanan, sepanjang 2016, sebanyak 57 kapal asing, termasuk tiga kapal Cina, telah ditangkap karena diduga mencuri ikan di sana.
Tak hanya merasa bangga, jajaran TNI pun mengucapkan terima kasih karena gaji ke-14 alias tunjangan hari raya (THR) sudah diterima. Hari ini keluarga besar TNI mengadakan kegiatan buka puasa bersama yang dihadiri Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Wakil Presiden ke-6 Tri Sutrisno. Acara buka puasa tersebut cukup sederhana karena digelar lesehan di pelataran Mabes TNI. "Ini tidak menghilangkan rasa hormat kami," kata Gatot. Acara tersebut diharapkan makin merekatkan antara pemimpin dengan yang dipimpin.