Selasa 28 Jun 2016 08:17 WIB

Risma Siap Ambil Alih SMA dan SMK

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini siap mengambil alih SMA dan SMK jika nantinya dikelola oleh Pemerintah Kota Surabaya.

Begitu gugatan uji materi yang dilayangkan ke Mahkamah Konstitusi terhadap UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pengalihan Wewenang Penyelenggaraan Pendidikan kepada pemerintah provinsi selesai, maka Risma akan mengambil alih pengelolaan sekolah SMA/SMK.

"Saya sudah berbicara langsung dengan Pak Ikhsan (Kepala Dinas Pendidikan)," ujar Tri Rismaharini saat menggelar acara buka bersama di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Senin (27/6).

Menurut dia, pihaknya memilik komitmen tinggi dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) pelajar di kota pahlawan, khususnya untuk pelajar yang menempuh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Menurut Risma, rencana pengambilalihan pengelolaan SMK bukan tanpa alasan. Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) menilai, siswa sekolah menengah kejuruan merupakan ladang bagi anak didik yang ada di Surabaya.

"Kita tekankan ke siswa SMK karena itu ladang bagi anak didik kita," katanya.

Selain secara langsung mengambil pengelolaan sekolah SMK, Risma mengaku juga telah berbicara dengan Wakil Menteri Perdagangan Jerman. Dirinya meminta agar membantu meningkatkan SDM siswa SMK yang ada di Surabaya. "Mereka siap membantu kita," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Surabaya bekerja sama dengan Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia membuka program beasiswa pendidikan Aircraft, Structure and Technician. Program ini dikhususkan bagi warga Surabaya dari keluarga miskin dalam rentang usia 18-21 tahun serta belum menikah.

Sedangkan persyaratan lainnya antara lain, siswa lulusan SMA/MA jurusan IPA atau siswa SMK jurusan teknik. Nilai rata-rata ujian (UAN+UAS) di atas 7, dengan ketentuan bahasa Inggris, matematika, dan fisika di atas 7.

Selain syarat akademis, calon penerima beasiswa GMF Aero Asia harus memenuhi kriteria fisik bertinggi badan minimal 165 cm untuk pria, dan minimal 160 cm untuk wanita. Peserta harus dinyatakan sehat jasmani, tidak buta warna dan tidak berkacamata.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement