REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah seorang pelaku utama teror Bom Bali 2002, Ali Imron mengaku jika dirinya bersama kakak pertamanya Ali Ghufron alias Mukhlas pernah lama menimba ilmu di Afghanistan. Dari ketiga saudara kandung pelaku bom Bali 2002, hanya Amrozi yang tidak pernah belajar di Afghanistan.
"Kami (Ali Imran dan Mukhlas) ini alumni Afghanistan. Amrozi memang enggak bisa apa karena dia hanya belajar dari Mukhlas. Mukhlas di sana (Afghanistan) dari tahun 1984 sampai 1990. Saya dari tahun 1990 sampai 1996," kata Ali di Masjid Al Fataa, Jalan Menteng Raya, Jakarta, Selasa (28/6).
Maka dari itu, lanjut Ali, peristiwa Bom Bali 2002 adalah murni perbuatan tim yang ditentukan olehnya beserta kakaknya Mukhlas. Ali juga membantah jika dalam peristiwa tersebut ada campur tangan dari Amerika Serikat.
"Dari bom petasan sampai bom kimia kami bisa, maka jangan ragu. Jangan membenci Amerika, karena Amerika engak salah dalam peristiwa Bom Bali," terang Ali.
Namun begitu, semenjak tertangkapnya Amrozi, Ali mengaku jika dirinya sudah bertaubat dan ingin menghentikan segala bentuk terorisme. Bahkan, dirinya ingin mengedukasi masyarakat terkait arti jihad dan terorisme yang seaungguhnya.
"Permintaan saya sejak 13 tahun yang lalu adalah memberikan pengetahuan tentang terorisme yang sesungguhnya. Semoga saya bisa mencerahkan apa itu terorisme," kata Ali.