REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta, 1/7 (Antara) - Menteri Kesehatan Brasil Ricardo Barros mengimbau atlet dan seluruh pihak yang terlibat dalam Olimpiade Rio de Janeiro 2016 tidak terlalu mengkhawatirkan zika karena kemungkinan tertular virus tersebut sangat kecil.
Barros dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan Brasil telah menerapkan sistem yang telah disiapkan untuk mencegah penyebaran virus zika dalam menghadapi event besar seperti Olimpiade. Pemberantasan nyamuk aedes aegytpy, yang menjadi media penyebaran virus zika, terus dilakukan, termasuk pemantauan di enam kota yang menjadi penyelenggara Olimpade oleh tenaga-tenaga terlatih.
Risiko tertular virus zika juga sangat kecil. Dari hasil studi yang dipublikasikan University of Cambridge, diperkirakan hanya muncul kurang dari satu kasus di antara 500.000 orang yang datang ke Brasil. Selain itu selama Olimpiade bulan Agustus nanti, Brasil sedang musim dingin, dimana penyebaran virus oleh nyamuk aedes aegypti lebih rendah dari biasanya.
Mobilisasi pemberantasan nyamuk di Brazil juga telah menurunkan kasus infeksi zika antara bulan Februari dan Mei lalu. Sebelum Olimpiade, sebanyak 51 kegiatan uji coba telah dilakukan dan terus dipantau oleh Kementerian Kesehatan Brasil. Dari event-event tersebut tidak satu pun ditemukan kasus terinfeksi zika.
"Sejak 3 Mei lalu, kegiatan reli obor api Olimpiade telah melintasi lebih dari 100 kota, dan tidak ada laporan yang tertular virus itu," kata Barros.