REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Aksi bom bunuh diri melanda Qatif dan Madinah pada Senin (4/7). tak lama setelah matahari terbenam. Insiden tersebut menewaskan enam orang.
Dilansir Arab News, Selasa (5/7), laporan menyatakan sebuah bom meledak di sekitar pos polisi di luar Masjid Nabawi. Insiden menewaskan empat polisi dan dua warga sipil. Jumlah korban jiwa yang dilaporkan belum termasuk tiga pelaku bom.
Sebuah sumber polisi mengatakan kepada Arab News, petugas yang berjaga di pos sedang makan untuk berbuka puasa ketika bom pelaku bunuh diri menyerang. Pelaku dilaporkan meminta bergabung dengan polisi untuk berbuka dan ia disambut. Namun saat mendekat, ia meledakkan rompi bunuh diri.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan mobil terbakar dan setidak dua petugas keamanan tergeletak di tanah sementara dua lainnya dekat mobil yang terbakar. Pasukan keamanan segera mengepung Masjid Nabawi dan jamaah tak diizinkan masuk atau keluar.
Gubernur Madina Pangeran Faisal bin Salman tiba di lokasi ledakan dan segera mengunjungi Rumah sakit Al-Ansar di mana para korban ledakan dirawat.
Sementara di Qatif dua pelaku bom bunuh diri meledakkan diri satu demi satu di luar Masjid Faraj Al-Omran. Tak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam serangan tersebut.
Sebelumnya pada hari yang sama, sekitar pukul 02.15 waktu setempat pengebom bunuh diri juga melakukan serangan di dekat Konsulat Amerika Serikat. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan pengebom diidentifikasi berusia 30an dan merupakan ekspatriat dari Inggris.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan sejauh ini. Namun serangan masjid sebelumnya dalam beberapa bulan terakhir di Arab Saudi, diklaim oleh militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).