REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutuk aksi pengeboman yang terjadi di Solo, Jawa Tengah. Ia pun menghimbau agar masyarakat tetap tenang.
"Tidak perlu takut menghadapi teror-teror itu," katanya lewat Facebook yang diunggah pada Selasa (5/7).
Ia mengatakan yang perlu ditingkatkan adalah kewaspadaan dalam melawan terorisme. Aparat pun sudha diperintahkan untuk mengejar dan mengungkap jaringan teroris.
"Kepada petugas Mapolresta Solo, yang terluka semoga segera bisa pulih kembali untuk bertugas," katanya.
Jokowi pun mengutuk pengeboman yang terjadi di dekat Masjid Nabawi, Madinah dan dua kota lainnya di Arab Saudi. Aksi teror, di manapun, atas nama apapun, tidak dapat dibenarkan, tidak dapat ditoleransi serta bertentangan dengan nilai-nilai agama dan kemanusiaan.
"Atas nama rakyat Indonesia, kita sampaikan duka cita yang mendalam kepada korban, keluarga dan pemerintah kerajaan Arab Saudi," katanya.
Seperti diketahui, serangan bom meledak di Madinah, dekat dengan Masjid Nabawi. Bom menyebabkan lima orang tewas dan dua luka-luka. Tak lama setelah bom Madinah, Mapolresta Solo, Jawa Tengah juga menjadi sasaran bom bunuh diri sekitar pukul 08.35 WIB.
Pelaku adalah seorang pria yang membawa sepeda motor. Ia tewas seketika di halaman kantor Mapolresta Solo. Hingga saat ini tak ada laporan korban lain selain pelaku pengeboman.