Rabu 06 Jul 2016 00:07 WIB

Jokowi: Masyarakat tidak Perlu Takut Hadapi Teror

Polisi membawa kantong berisi jenazah Nur Rohman, pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7).  (Antara/Maulana Surya)
Polisi membawa kantong berisi jenazah Nur Rohman, pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7). (Antara/Maulana Surya)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutuk aksi pengeboman yang terjadi di Solo, Jawa Tengah. Ia pun menghimbau agar masyarakat tetap tenang.

"Tidak perlu takut menghadapi teror-teror itu," katanya lewat Facebook yang diunggah pada Selasa (5/7).

Ia mengatakan yang perlu ditingkatkan adalah kewaspadaan dalam melawan terorisme. Aparat pun sudha diperintahkan untuk mengejar dan mengungkap jaringan teroris.

"Kepada petugas Mapolresta Solo, yang terluka semoga segera bisa pulih kembali untuk bertugas," katanya.

Jokowi pun mengutuk pengeboman yang terjadi  di dekat Masjid Nabawi, Madinah dan dua kota lainnya di Arab Saudi. Aksi teror, di manapun, atas nama apapun, tidak dapat dibenarkan, tidak dapat ditoleransi serta bertentangan dengan nilai-nilai agama dan kemanusiaan.

"Atas nama rakyat Indonesia, kita sampaikan duka cita yang mendalam kepada korban, keluarga dan pemerintah kerajaan Arab Saudi," katanya.

Seperti diketahui, serangan bom meledak di Madinah, dekat dengan Masjid Nabawi. Bom menyebabkan lima orang tewas dan dua luka-luka. Tak lama setelah bom Madinah, Mapolresta Solo, Jawa Tengah juga menjadi sasaran bom bunuh diri sekitar pukul 08.35 WIB.

Pelaku adalah seorang pria yang membawa sepeda motor. Ia tewas seketika di halaman kantor Mapolresta Solo. Hingga saat ini tak ada laporan korban lain selain pelaku pengeboman.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement